Setelah melengkapi dirinya dengan Dasa-Paramita ( Sepuluh Kesempurnaan ) pada kehidupan terakhirnya sebagai (seorang manusia ) Pangeran Wessantara, Boddhisatta kita terlahir di alam surga Tusita bernama Dewa Setaketu. Dewa Setaketu, Bakal Buddha Gotama kita, menikmati kebahagiaan surgawi di surga Tusita selama 4.000 tahun surgawi yang sama dengan 576.000.000 ( lima ratus tujuh puluh enam juta ) tahun manusia.
Kemudian, 1.000 tahun manusia sebelum kehidupannya di Surga Tusita berakhir, para Brahma dari alam Suddhavassas berseru,”Teman-teman! Seribu tahun dari sekarang, akan muncul seorang Buddha di alam manusia!”
Mendengar seruan yang memberitakan tentang akan munculnya seorang Buddha, semua raja dewa dari sepuluh ribu alam semesta, seperti Catummaharajika, Sakka, Suyama, Santusita, Sunimitta, Vasavatti dan semua Maha-Brahma berkumpul di suatu alam tertentu untuk mendiskusikan mengenai Bakal-Buddha yang usianya tinggal tujuh hari lagi, dan yang sedang mendekati ajalnya dan telah melihat lima tanda-tanda ( pubbanimitta ). Kemudian mereka semua mendatangi Dewa Setaketu dengan beranjali dan memohon :
“O, Boddhisatta Dewa, Engkau telah memenuhi Sepuluh Kesempurnaan, bukan untuk memberoleh kebahagiaan Sakka, Mara, Brahma, atau Raja Dunia. Engkau memenuhi Kesempurnaan ini dengan cita-cita hanya untuk mencapai Ke-Buddha-an, agar memperoleh Kebebasan, juga untuk membebaskan makhluk-makhluk lain, manusia, dewa dan Brahma.
O, Boddhisatta dewa, ini adalah waktu yang paling tepat bagi-Mu untuk menjadi Buddha, inib enar-benar waktu yang tepat untuk menjadi Buddha! Oleh karena itu, sudilah Engkau masuk ke rahim ibu-Mu di alam manusia. Setelah mencapai Pencerahan-Sempurna, semoga Engkau juga membebaskan manusia, dewa, dan Brahma dari samsara dengan mengajarkan Dhamma Keabadian, Nibbana.”
Dewa Setaketu tidak segera menyetujui permohonan para Dewa tersebut, namun melakukan penyelidikan atas kelima hal sebagaimana juga dilakukan oleh para Boddhisatta-Dewa terdahulu, yaitu :
1. Waktu yang tepat bagi munculnya seorang Buddha.
2. Benua yang cocok bagi munculnya seorang Buddha.
3. Negeri yang tepat bagi munculnya seorang Buddha.
4. Keluarga dimana Boddhisatta (dalam kelahiran terakhirnya) akan dilahirkan, dan
5. Umur kehidupan dari bakal ibu Boddhisatta.
Setelah menyelidiki kelima hal tersebut, Boddhisatta Dewa Setaketu memutuskan,”Aku akan turun ke alam manusia dan menjadi Buddha.” Kemudian, Boddhisatta melanjutkan pernyataannya,”O,Dewa dan Brahma, sekarang adalah saatnya bagi-Ku untuk menjadi Buddha seperti permohonan kalian, Anda sekalian boleh pergi sekarang ; Aku akan turun ke alam manusia untuk mencapai ke-Buddha-an.”
Setelah menyatakan hal itu, Boddhisatta Dewa Setaketu melangkah masuk ke Taman Nandavana ( sebuah taman surgawi yang sangat megah dan menyenangkan ). Setelah memasuki Taman Nandavana, para pengikutnya, para dewa laki-laki dan perempuan berkata kepadanya,”Setelah meninggal dari alam dewa ini, semoga Engkau terlahir di alam yang baik, tempat tujuan makhluk-makhluk yang memiliki banyak kebajikan!” Demikian, para dewa menyertai Boddhisatta Dewa Setaketu di Taman Nandavana sembari meminta-Nya untuk merenungkan kebajikan-kebajikan yang pernah dilakukannya pada masa lalu. Mereka mengelilingi Boddhisatta. Ketika Boddhisatta sedang berkeliling di Taman diiringi oleh para Dewa , saat kematian-Nya tiba.
Selanjutnya ===>>>
salam ceria...
0 komentar:
Posting Komentar