Setelah menghabiskan tujuh hari merenungkan Dhamma di bawah pohon banyan ajapala, Buddha pindah ke pohon mucalinda (Barringtonia acutangula) di sebelah timur pohon Mahàbodhi. Di bawah pohon mucalinda, Buddha duduk bersila menikmati kebahagiaan Kearahattaan.
Pada waktu itu turun hujan yang sangat lebat (hujan lebat sebelum memasuki musim hujan) selama tujuh hari. (Hujan seperti ini hanya terjadi pada dua peristiwa! Satu ketika munculnya raja dunia, dan satu lagi saat munculnya seorang Buddha.) Ketika turun hujan lebat, raja nàga yang sangat sakti dan sangat berkuasa, Mucalinda, yang memerintah alam nàga di bawah danau di sana berpikir, “Hujan lebat ini turun segera setelah Buddha berdiam di wilayahku.
Baik sekali jika tempat kediaman Buddha dapat mudah ditemukan.” Raja nàga sangat sakti untuk menciptakan sebuah istana dengan tujuh jenis permata namun ia mempertimbangkan bahwa “Tidaklah sangat bermanfaat jika aku menciptakan sebuah istana besar dari permata dan mendanakannya kepada Buddha. Aku akan menyumbangkan tenagaku kepada Buddha dengan tubuhku.”
Jadi ia mengubah tubuhnya menjadi besar dan melingkari tubuh Buddha dalam tujuh lingkaran dan memayungi kepala Buddha dengan kepalanya yang mengembang sehingga Buddha tidak diserang oleh dingin, panas, gigitan serangga seperti nyamuk, lalat, dan lain-lain.
Selanjutnya===>>>
<<<===Sebelumnya
salam ceria...
0 komentar:
Posting Komentar