Setelah meninggalkan Udaka, si pemimpin aliran, Bodhisatta bepergian di Negeri Magadha dalam usaha mencapai Nibbàna dan akhirnya tiba di Kota Sena. Di dekat Kota Sena terdapat sebuah hutan bernama Uruvelà.
Hutan yang kondisi tanahnya secara alamiah menyenangkan hati orang-orang bijak dan mulia; hutan itu sendiri sangat indah; Sungai Neranjarà memiliki pantai yang menarik, bebas dari lumpur dan sampah; dengan pasir-pasir pantainya yang bagaikan lembaran-lembaran perak yang membentang; dengan arus yang jernih dan bersih penuh dengan ikan-ikan dan kura-kura, sungai tersebut mengalir terus-menerus.
Terdapat sebuah desa kecil di mana petapa-petapa hutan berdiam dan mengumpulkan dàna makanan. Ketika Bodhisatta melihat situasi ini, Beliau memerhatikan dengan saksama, dan muncul pikiran, “Ini adalah tempat yang tepat untuk putra-putra dari keluarga-keluarga yang baik yang mencari Nibbàna untuk mempraktikkan meditasi.”
Selanjutnya, Beliau membangun sebuah tempat tinggal kecil dari kayu-kayu kering dan daun-daunan dan tinggal di dalam Hutan Uruvelà tersebut dan berlatih meditasi.
Selanjutnya===>>>
<<<===Sebelumnya
salam ceria...
0 komentar:
Posting Komentar