Mengalami panas yang luar biasa di seluruh tubuh-Nya, Bodhisatta pingsan dan jatuh terduduk selagi berjalan. (Beliau tidak jatuh terjerembab seperti orang pada umumnya. Karena Beliau memiliki perhatian yang sangat kuat, Beliau hanya jatuh terduduk). Ketika Bodhisatta jatuh dalam posisi demikian, para dewa yang berada di dekat sana mengucapkan tiga pendapat:
(1) Para dewa berkata, “Samana Gotama telah mati.”
(2) Beberapa dewa lain berkata, “Samana Gotama belum mati. Beliau sekarat.”
(3) Beberapa dewa lain berkata, “Samana Gotama tidak mati ataupun sekarat; Samana Gotama telah menjadi Arahanta; dalam postur demikianlah biasanya seorang Arahanta duduk.”
Di antara pada dewa yang berkomentar. Mereka yang mengatakan “Samana Gotama telah mati” pergi menemui Raja Suddhodana dan memberitahukan, “Putramu telah mati.” Sewaktu raja bertanya, “Apakah putraku mati sebelum atau sesudah mencapai Kebuddhaan?” Mereka menjawab, “Putramu tidak berkesempatan menjadi Buddha; dalam usahanya Beliau terjatuh dan mati pada saat berjalan.” “Aku tidak memercayai kata-katamu. Sebelum mencapai Kebuddhaan, anakku tidak mungkin mati” jawab raja.
Selanjutnya===>>>
<<<===Sebelumnya
salam ceria...
0 komentar:
Posting Komentar