Rabu, 11 Juli 2012

Dana Nasi Susu Ghana Dari Sujata


Setelah mengalami lima mimpi dan menafsirkan sendiri mimpi tersebut, Bodhisatta berkesimpulan:” Pasti Aku akan mencapai Kebuddhaan hari ini juga.” Dan pada saat fajar menyingsing (pagi hari purnama), Beliau membersihkan badan-Nya dan pergi dari tempat itu, dan ketika Beliau tiba di pohon banyan yang setiap tahunnya dikunjungi oleh Sujàtà, putri seorang kaya, Beliau berhenti dan duduk di bawah pohon itu menghadap ke timur sambil menunggu waktu untuk mengumpulkan dàna makanan, dan pada saat itu seluruh pohon banyan itu bersinar terang dengan cahaya yang memancar dari tubuh-Nya.

Pada waktu itu, di Kota Sena, yang terletak di tepi Hutan Uruvela, Sujàtà, putri seorang kaya bernama Senàni, saat usianya menginjak dewasa, berdoa di bawah pohon banyan, “O dewa penjaga pohon banyan, jika aku menikah dengan seorang kaya dari kasta yang sama, aku akan mempersembahkan dàna nasi susu ghana.” Doa Sujàtà telah terkabul. Jadi putri orang kaya, Sujàtà menepati janjinya untuk mempersembahkan nasi susu ghana pada hari purnama di bulan Vesàkha setiap tahunnya.

Persiapan yang dilakukan oleh Sujàtà untuk mengadakan upacara persembahan kepada dewa penjaga pohon banyan pada hari purnama di bulan Vesàkha ketika Bodhisatta telah menyelesaikan enam tahun praktik dukkaracariya adalah sebagai berikut:

1. Pertama-tama ia membiarkan seribu ekor sapi susu merumput di hutan, kemudian susu yang diperoleh dari seribu ekor sapi susu ini diberikan sebagai makanan bagi lima ratus sapi susu lainnya.
2. Susu yang berasal dari lima ratus sapi susu itu, diberikan sebagai makanan bagi dua ratus lima puluh sapi susu lainnya lagi.
3. Susu yang berasal dari dua ratus lima puluh sapi susu itu, diberikan sebagai makanan bagi seratus dua puluh lima sapi susu lainnya lagi
4. Susu yang berasal dari seratus dua puluh lima sapi itu diberikan sebagai makanan kepada enam puluh empat sapi susu lainnya.
5. Susu yang berasal dari enam puluh empat sapi itu diberikan sebagai makanan kepada tiga puluh dua sapi susu lain.
6. Susu yang berasal dari tiga puluh dua sapi itu diberikan sebagai makanan bagi enam belas sapi lain.
7. Susu yang berasal dari enam belas sapi susu itu, diberikan sebagai makanan bagi delapan sapi lain.

Demikianlah, Sujàtà mengambil langkah-langkah ini untuk memperoleh susu yang lezat dan bergizi untuk membuat nasi susu.

Dengan tujuan, “Aku akan melakukan persembahan nasi susu ghana pagi-pagi hari ini.” Sujàtà bangun pagi-pagi pada hari purnama di bulan Vesàkha kemudian memerah delapan sapi susu itu. Anak-anak sapi (yang tidak diikat dengan tali) tidak berani mendekati sapi-sapi ibunya.

Anehnya ketika mangkuk susu ditempatkan tepat di bawah ambing sapi, susu mengalir deras terus menerus meskipun tidak diperah. Sujàtà, menyaksikan peristiwa ajaib ini, mengulurkan tangannya menuangkan susu yang mengalir terus-menerus tersebut ke dalam kendi baru dan menyalakan api dengan tangan lainnya, mulai memasak nasi susu ghana.

Selanjutnya===>>>
<<<===Sebelumnya

salam ceria...

0 komentar:

Posting Komentar

maaf sxlg maaf © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute