Kamis, 12 Juli 2012

16 Luo Han Yang Berasal Dari India

1). Bin-du-lo-ba-duo-Zun-zhe atau Pindola Bharadvaja


Pindola mempunyai wilayah kekuasaan di wilayah sebelah barat Surga Barat. menurut legenda, pada waktu usia muda, ia adalah seorang yang kejam dan sangat tidak patuh pada orang tuanya. Ia kemudian dilemparkan ke neraka dan harus memakan karang dan batu - bata sebagai santapan sehari - hari. Karena penderitaan ini badan menjadi kurus kering. Tapi kemudian ia menyesali dosa - dosanya dan menjadi penganut ajaran Buddha. Ia menjadi salah satu murid Buddha yang terkemuka dan punya Luo Han bawahan sebanyak 1.000 orang. Ia mempunyai kesaktian antara lain dapat terbang diudara dan terapung di atas air. Seringkali ia ditampilkan dengan membawa buku yang sedang terbuka di atas pahanya dan sebatang tongkat pengemisnya tersandar disampingnya.

2). Ba-tuo-luo Zun-zhe atau Badra


Ia digambarkan sebagai orang perkasa yang menaklukkan seekor harimau, sebagai lambang kesaktidan
kekuatannya dalam menaklukkan kejahatan secara umum, ia disebut Fu hu Zun-zhe (Hok Houw Cun Cia - Hokkian) atau Luo Han yang menaklukkan harimau.

3). Jia-nuo-jia-fa-she Zun-zhe atau Kanaka Vatsa.


Luo Han ini mempunyai kekuasaan di suatu tempat di Kashmir. Sesudah menjadi pengikut Buddha, ia rajin belajar dan menjadi orang yang sangat berpengetahuan. Ia mempunyai bawahan sebanyak 500 Arhat. Ia dilukiskan sebagai orang yang berparas luar biasa dan beralis panjang. Secara umum ia disebut Chang-mei Zun-zhe (Tiang Bi Cun Cia - Hokkian) atau orang terhormat yang beralis panjang.

4). Jia-li-jia Zun-zhe atau Kalika.


Juga dikenal sebagai Kala. Ia mempunyai wilayah kekuasaan dibagian Sri Lanka. Dalam legenda ia adalah Raja Kala yang mencapai tingkatan Arhad setelah melalui pengorbanan. Iamempunyai bawahan yangterdiri dari : 1.000 Arhad. Seringkali ia di - tampilkan sedang meditasi atau sedang membersihkan telinga. Sebabitu ia disebut juga Xi-er Zun-zhe atau orang terhormat yang mencuci telinga.


5). Jia-nuo-ba-li-duo Zun-zhe atau Kanaka Baridvaja


Disebut juga Pintoulosuoshe atau Pinkola yang muda. Ia bertugas di wilayah Purva Videha dibantu oleh 600 Arhad bawahan, sering digambarkan beijenggot Di Tiongkok ia disebut juga Fei-zhang Zun-zhe (Hui Tiang Cun Cia - Hokkian ) atau orang suci bertongkat terbang.

6). Fa-na-bo-si Zun-zhe atau Vanavasa.


adalah penguasa pegunungan Gan Zhou, Dia membawahi 1.400 Luo Han sebagai pembantu pembantunya. Ia sering dilukiskan sebagai seorang pertapa yang sedang bersemedi dengan mata tertutup. Ia juga di sebut sebagai Long-po Zunzhe atau ( Lang-poat Cun Cia - Hokkian) atau orang suci yang memainkan kecer, sebab beliau sering ditampilkan dengan membawa kecer.

7). Su-pinduo Zun-zhe atau Subhinda


Luo Han ini biasanya ditampilkan sebagai seorang suci yang terpelajar, dengan mangkok untuk sedekah dan sebuah kitab suci ditangan kirinya. Jari-jari tangan kanannya membentuk "mudra" yang menyatakan bahwa ia akan masuk ke nirwana dalam waktu singkat. Wilayah kekuasaannya berada di negeri Kuru, dengan dibantu 800 Arhad. Secara umum ia disebut sebagai Dao-wu Zun-zhe (To Ngo Cun Cia - Hokkian) yang berarti "orang suci yang menyadari Tao".

8). Nuo-ju-luo Zun-zhe atau Nakula


disebut juga sebagai Puchulo. Ia menguasai wilayah India, mempunyai bawahan sebanyak 800 Arhad yang menjadi pembantu - pembantunya. Ia berhasil melepaskan diri dari kehidupan sesat dan memeluk ajaran Buddha pada usia 120 tahun. Seringkali ditampilkan dengan kedua tangan membuka dadanya, dan dalam rongga itu dada itu terlihat wajah sang Sakyamuni Buddha, sebab itu ia secara umum disebut Kai-xin Zun-zhe (Khay-sim Cun-cia - Hokkian ) yang berarti "orang suci yang membuka hati".

9). Fa-she-luo-fu-duo-luo Zun-zhe atau Vajra Putra.


Wilayah kekuasaannya ada di Parnadvipa dan dibantu oleh 1.100 Arhad. Secara umum ia disebut
sebagai Duo-li Zun-zhe atau (To Li Cun Cia-Hokkian) atau "orang suci yang memberikan keuntungan berlimpah".

10). Ba-tuo-jia Zun-zhe atau Pantoka, Pantha


Namanya ini berarti "melanjutkan jalan dan penyebaran agama Buddha". Pos-nya berada di sorga Troyastrimsat, dengan dibantu oleh 1.300 Arhad bawahan. Menurut legenda ia dilahirkan pada saat ibunya sedang dalam peijalanan. Ia bertemu dengan Buddha mengikuti pelajarannya, sampai akhirnya mencapai nirwana. Ia mempunyai kesaktian antara lain dapat menembus benda - benda padat dan pergi tanpa meninggalkan bekas. Secara umum disebut Bai-na Zun-zhe (Pek Lap Cun Cia- Hokkian).

11). Shu-bo-jia Zun-zhe atau Gobaka

Kedudukannya ada di pegunungan Gandhamadana. Arhad pembantunya terdiri dari 900 orang. Sering ditampilkan dalam keadaan semedi, dengan tangannya memegang kipas, Dalam bahasa Tionghoa ia sering disebut sebagai Jin-xiang Zun-zhe atau (Cin Hio Cun Cia - Hokkian) yang berarti : "Orang suci yang mempersembahkan dupa".

12). Na-jia-xi-na Zun-zhe atau Nagasina


Ia diberi kekuasaan di gunung Pandhava, wilayah Inagadha, dengan dibantu oleh 1.200 Arhad. Luo Han yang satu ini terkenal suka humor tapi cerdik. Ia seorang penceramah dan guru yang ulung dalam hal ajaran - ajaran Buddha. Nagasina sering disebut sebagai Jin-deng Zun-zhe (Cin Teng Cun Cia - Hokkian) yang berarti "orang suci yang membawa penerangan".

13). Luo-hu-luo Zun-zhe atau Rahula


Ia adalah seorang murid Buddha yang sangat rajin dan sangai. taat akan hukum - hukum Buddhisme, setelah menyadari bahwa dia hidupnya penuh kesesatan.Orang - orang percaya bahwa dia akhirnya akan kembali ke dunia sebagai putra Buddha. Sekarang ini ia bertanggungjawab atas suatu daerah yang penuh keharuman tanaman - tanaman obat, dengan dibantu oleh 1.000 Arhad pembantu.

Ia biasanya ditampilkan dengan wajah luar biasa, kepala berbentuk kubah dan halis yang tebal. Secara umura ia disebut sebagai Xi-she Zun-zhe (Hi Say Cun Cia - Hokkian), sebab ia sering digambarkan dengan mempermainkan seekor singa kecil dilangannya.

14). A-she-duo Zun-zhe atau Ajita


Ajita dianggap sebagai reinkarnasi dari Maitreya (Mi-le-fo). Ia selalu digambarkan sebagai seorang pendeta yang menggendong kantong besar yang diikatkan dipunggungnya. Di dalam kantong itu terdapat banyak perampok dan Mencuri serta pembuat dosa yang lain.

Menurut legenda ia hidup pada kira - kira abad ke-6 Masehi. Di Tiongkok, Luo Han ini terkenal sebagai Bu-dai Zun-zhe (Poh Tay Cun Cia - Hokkian) atau "orang suci dengan kantong dari kain".

15). Yin-he-duo Zun-zhe atau Angida.


Ia menguasai sebuah pegunungan yang disebut Guang-xie, dibantu dengan 1.300 Arhad sebagai bawahannya.Dalam patung ia sering diwujudkan sebagai seorang pendeta tua yang membawa tongkat kayu dan kitab suci. Di Tiongkok ia sering disebut sebagai Jin-hua Zun-zhe (Cin Hoa Cun Cia - Hokkian) atau "orang suci yang mempersembahkan bunga".

16). Zhu-tu-ban-duo-jia atau Pantha, Choto Panthaka


Pada waktu muda ia bebal dan sulit untuk mencerna pelajaran. Tapi dengan bantuan Sakyamuni ia menjadi rajin dan cerdas sekali. Akhirnya ia mencapai tingkatan Arhad dan masuk nirwana. Karena punya kesaktian untuk terbang, ia ditunjuk sebagai penguasa pegunungan, Ishidara dengan dibantu oleh 1.600 Arhad bawahan.

Ia adalah adik kandung Pantha atau Panthoka, merupakan salah satu murid kesayangan Buddha. Ia digambarkan sebagai seorang tua yang bersandar dibatang pohon tua memegang kipas sambil mengajar Dharma. Dalam kalangan Tionghoa ia disebut juga Jin guo Zun-zhe (Cin Ko Cun Cia - Hokkian)
atau "orang suci yang mempersembahkan buah".

Setelah masuk ke Tiongkok, dari ke - 16 Arhad, ini Ym-he duo digantikan oleh Boddhidharma pendiri aliran Chan (Zen Buddhisme) yang dalam bahasa Tionghoa disebut Da Mo Zu Shi (Tat Mo Couw Su - Hokkian) di tambah dengan dua tokoh lagi yaitu seorang kaisar yang hidup pada jaman dinasti Liang, Liang Wu Di (Liang Bu Te - Hokkian) yang memerintah dari tahun 502 - 549 Masehi, dan seorang pendeta jaman Tang bernama Zhi Kuan.

Kaisar Liang Wu Di giat sekali memajukan Buddhisme dan berusaha menghayati ajaran - ajarannya. Ia rajin sembahyang ke kelenteng - kelenteng dan menelaah kitab - kitab suci dan membuat pembahasannya. Dia berusaha menerapkan ajaran Sakyamuni dalam hidupnya.

Sebab itu ia enggan membunuh mahluk hidup, dan melarang orang untuk membunuh semua barang yang berjiwa untuk sesajian. Bahkan orang yang telah dijatuhi hukuman mati oleh pengadilanpun dibebaskan dengan cucuran air matanya. Seperti Raja Asoka dari India, ia pun menjadi paderi.

Sifatnya yang penyayang ini mengakibatkan ia mengabaikan pertahanan negeri. Seorang jenderal dari utara, IIou Qing, menyerbu ke kota raja dan menangkapnya. Kaisar ini meninggal dunia dalam tahanan para musuhnya. Pada masa pemerintahan Liang Wu Di inilah, Boddhidharma datang ke Tiongkok

Tentang Zhi Kuan, tidak banyak yang kita ketahui. Hanya ia adalah seorang pendeta yang pernah berbuat banyak bagi masyarakat. Ia berbuat antara lain dengan mengusir Han - ba, mahluk halus yang menjadi penyebab bencana kekeringan, demikian menurut legenda. Zhi Kuan secara umum sering disebut Zhi Gong.

Mengenai tambahan dua orang Arhad ini, memang ada banyak versi. Kecuali versi di atas, ada juga versi yang memasukkan Nandimitra dan Pindola yang muda, sebagai Arhad tambahan. Ji Gong (Ce Kong - Hokkian), itu pendeta jenaka yang berwatak eksentrik tapi ringan tangan dan suka menolong sesama orang, juga tercatat menjadi salah satu dari 18 Luo Han (tentang Ji Gong ini, lihat bab tentang Ji Gong Huo Fo).

salam ceria...

0 komentar:

Posting Komentar

maaf sxlg maaf © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute