Kamis, 24 November 2011

Empat Arti Tao


EMPAT ARTI TAO :

I. Tao sebagai “TAO”.

TAO tidak berbentuk, merupakan “Sesuatu” yang sudah ada sebelum semuanya ada. Arti TAO sulit dipahami, artinya sangat luas sehingga sulit diterangkan secara jelas dan rinci melalui sebuah kalimat atau kata-kata.

Arti TAO yang paling sederhana adalah “Jalan”. Ada juga yang mengartikannya “Kelogisan”, “Hukum”, “Pedoman” atau “Aturan”. TAO adalah “Sesuatu” yang mendasari dan berada dibalik segala peristiwa yang terjadi di alam semesta ini.

Kenapa bumi berputar mengelilingi matahari ?
Kenapa bumi mempunyai gaya gravitasi ?
Kenapa oksigen dan hidrogen bisa membentuk senyawa menjadi air/H2O ?
Kenapa air pada suhu 100C mendidih lalu menguap menjadi gas dan kenapa air pada suhu 0C membeku menjadi es ?

Semuanya ada “Hukum”-nya, ada “Aturan”-nya, ada “Pedoman”-nya, ada “Kelogisan”-nya dan ada “Jalan”-nya. Semuanya karena TAO.

Ikan berenang di air, tetapi tidak mengetahui adanya air.
Burung terbang menunggangi angin, tetapi tidak mengetahui adanya angin.
Manusia berada dalam TAO, tetapi tidak mengerti apa itu TAO !!!

II. Tao sebagai “Filsafat Tao”.

Filsafat TAO sangat populer, kitabnya yaitu Dao De Jing/Tao Tek Cing sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Isinya sangat padat dan sulit dipahami. Kitab tersebut adalah karya Laozi, seorang Nabi Agung TAO.

Kitab ini tidak hanya digunakan oleh kaum Tao saja, tetapi ada beberapa aliran agama dan spiritual yang juga ikut mengambil manfaat dari kitab ini.

III. TAO sebagai “Agama TAO”.

Sebagai suatu agama, TAO merupakan Agama yang tertua. Sejarah ajarannya dimulai dari Hwang Tee (Oei Tee), kurang lebih 2698SM – 2598SM, dipopulerkan dan berkembang ditangan Laozi dan diwujudkan sebagai agama oleh Zhang Dao Ling (Cang Tao Ling).

IV. TAO sebagai suatu “Spiritual”.

Pedoman TAO yang selalu harmonis dan seimbang sesuai dengan lambangnya Yin Yang, menjadikan spiritual TAO tidak hanya memperhatikan masalah kerohanian saja, melainkan juga keduniawian. Melatih raga dan sukma, menggabungkan ilmu pengetahuan dengan agama. Diibaratkan berjalan dengan dua kaki, tidak pincang.

Jika tidak ada langit, mana mungkin ada bintang.

0 komentar:

Posting Komentar

maaf sxlg maaf © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute